“Semoga Allah merahmati orang tua yang
membantu anaknya agar senantiasa berbuat baik (berbakti) padanya.”
Orang tua mana yang tak
menghendaki anaknya memiliki kesalihan? Orang tua mana pula yang tak
mengidamkan anaknya tumbuh dalam ketaatan? Juga, orang tua mana yang tak
berharap anaknya selalu berbakti padanya? Tentu, semua orang tua menginginkan
semuanya. Anak yang ia lahirkan, tentunya kelak bisa menjadi manusia yang
salih, taat kepada Allah Ta’ala, dan penuh bakti pada kedua orang tuanya.
Cita-cita itu pasti menggayut di setiap dada orang tua.
Namun, terkadang antara
cita dan realita terdinding kendala yang menyulitkan. Sehingga untuk meraih apa
yang diinginkan membutuhkan kesabaran, ketekunan dan tentu saja perjuangan yang
sungguh-sungguh. Tapi, yakinlah! Allah Subhanahu wa Ta’ala tak akan
menyia-nyiakan segenap usaha dan kesabaran yang telah tercurah dari orang tua
demi kebaikan anaknya.
Telah menjadi tanggung
jawab orang tua untuk mendorong dan memberi bimbingan kepada sang anak. Telah
menjadi tanggung jawab orang tua pula untuk senantiasa membantu anak-anaknya
sehingga bisa berbuat kebaikan. Karenanya, sebagai orang tua, perlu
memerhatikan fasilitas apa saja yang diperlukan bagi sang anak.
Perhatikan, hal-hal yang
sifatnya non fisik, seperti perhatian dan kasih sayang. Jangan remehkan nilai
sebuah sapaan orang tua terhadap seorang anak. Ketika orang tua menyapa sang
anak dengan kalimat, “Sedang apa, Dik?” atau “Wah, bagus sekali tulisannya.”
sebenarnya orang tua tengah mengawali membangun ikatan emosional dengan anak.
Ikatan batin antara anak dengan orang tua adalah modal sangat berharga untuk
tumbuhkembang anak yang lebih sehat.
Agar anak terbantu untuk
senantiasa menunaikan kebaikan, perhatikan pula hal-hal yang bersifat fisik.
Lengkapi segala sarana yang mengarahkan pada ketaatan. Seperti, siapkan
perlengkapan untuk ibadah sang anak. Peci, sarung, mukena (rukuh), baju, jubah
dan selainnya. Akan lebih baik jika anak disertakan pula saat memilih dan
membeli perlengkapan yang akan dikenakannya. Seraya membimbing sang anak
menentukan perlengkapan ibadahnya, orang tua juga bisa menanamkan kepada sang
anak sikap tawadhu, sederhana, tidak berlebih-lebihan dalam berbelanja, serta
sikap dan sifat terpuji lainnya.
Bantulah anak-anak menjadi
generasi yang salih dengan menciptakan suasana yang kondusif. Sehingga,
kepribadiannya bisa tumbuhkembang selaras syariat. Jauhkan anak-anak dari
berbagai sarana yang akan menghancurkan keimanannya. Jangan sungkan untuk
tunaikan amar ma’ruf nahi munkar secara hikmah pada diri anak.
Bantulah, karena Allah
Ta’ala yang memerintahkan untuk membantunya. Firman-Nya: “Dan tolong menolonglah kalian dalam
mengerjakan kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam perbuatan
dosa dan permusuhan.” (Al-Maidah:2).
Membantunya, berarti turut
menyiapkannya menjadi anak-anak yang salih. Bila kini menanam kebaikan, kelak
akan menuai hasil kebaikan pula.
“Tidak ada balasan untuk kebaikan, kecuali
kebaikan (pula).” (Ar-Rahman:60).
Bantulah ia
untuk menunaikan kebaikan. Semoga Allah Ta’ala membantu dan memudahkan upaya
kita membantu mereka. Amin. Wallahu a’lam. Al Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin (sumber: www.salafy.or.id)
No comments:
Post a Comment