Kekeliruan
Buku Pendidikan (5): Membenarkan Teori "Otak Kanan & Otak Kiri"
BERIKUT
ini beberapa premis mengenai teori otak kanan dan otak kiri.
Ayah Edy (Penulis Buku Pendidikan) mengatakan, "Suatu hari saya membaca sebuah proses penyuluhan melalui media; terhadap orang tua yang mananyakan kelainan dan keterlambatan belajar anaknya yang ciri-cirinya persis seperti anak yang cenderung dominan menggunakan otak kanannya ...."
Ayah Edy (Penulis Buku Pendidikan) mengatakan, "Suatu hari saya membaca sebuah proses penyuluhan melalui media; terhadap orang tua yang mananyakan kelainan dan keterlambatan belajar anaknya yang ciri-cirinya persis seperti anak yang cenderung dominan menggunakan otak kanannya ...."
Dalam
artikel 'Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri' disebutkan,
Belahan
Otak Kiri :
1.
Berfikir secara sadar (consciouness)
2.
Bernalar menurut logika.
3.
Berfikir dengan kata-kata.
4.
Memilah-milah.
5.
Menganalisis.
6.
Berfikir secara runut.
7.
Mengatur dan mengendalikan emosi.
8. Selalu
melihat perbedaan.
9. Senang
bekerja sendiri.
Belahan Otak Kanan :
1.
Ketidaksadaran (sub-consciousness).
2.
Kreatif, intuitif, melibatkan emosi.
3.
Berfikir dalam bentuk gambar.
4.
Melihat keseluruhan.
5.
Menggabungkan, sintesis.
6.
Berfikir secara menyeluruh.
7.
Spontan dan bebas dalam mengekspresikan emosi.
8. Selalu
melihat persamaan.
9. Senang
bekerja dalam team."
Nah, setelah kita membaca premis di atas, maka sekali lagi kami menyampaikan bahwa ini hayalah perkataan manusia, bukan wahyu. Bisa salah, bisa benar. Sehingga, kita wajib berfikir kritis karena kita sebagai muslim punya barometer, al-Qur'dan dan as-Sunnah.
Teori otak kanan & otak kiri berawal dari Roger Sperry dan Mike Gazzaniga di tahun 1960-an. Bukan seorang muslim! Dan ingat, kita punya saringan dalam menerima sebuah berita,
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al Hujuraat [49]:6 )
Kriteria
orang fasik, bisa saja ini seorang muslim, maka beritanya tetap dicek
kebenarannya. Apalagi seorang non muslim, maka seharusnya kita lebih komprehensif
lagi dalam mengeceknya.
Keberadaan
otak kiri dan kanan memang ada. Namun, yang menjadi persoalan adalah fungsinya.
Apakah memang ada lateralisasi fungsional otak kanan dan kiri?
Kalau
ada, alatnya apa? Kita tahu bahwa untuk mengukur suhu badan, digunakan alat
'termometer'. Untuk mengukur berat suatu barang, digunakan 'timbangan'.
Nah,
sekarang, apa 'alat ukurnya' kalau kita menganalisa berarti menggunakan otak
kiri? Jika berimajinasi menggunakan otak kanan?
Tidak
ada 'kan! Inilah mitos. Hal ini dipromosikan agar membuat kaum muslimin sibuk
dengan hal-hal mubazzir, mitos, dan jauh dari ilmu agama.
Kalau
mereka berkata, "'Kan Roger Sperry mendapatkan Nobel atas temuan cara
bekerja otak kiri dan otak kanan?"
Kita
jawab,
"Robert
G. Edward (Inggris) peraih Nobel bidang kedokteran dikritik karena hasil
penelitiannya tidak berguna, bahkan disebutkan hanya merusak.
Yang
kedua, peraih Nobel sastra dari Tiongkok, Mo Yan, pun menuai kritik karena
mendukung asosiasi penulis yang berafiliasi dengan Partai Komunis. Dan masih
banyak lagi peraih nobel yang menuai kritik."
Namun,
kita sebagai seorang muslim, perlu ingat, bukan karena hadiah nobel lantas
kemudian kita latah. Tetapi, al-Qur'an dan as-Sunnah yang sesuai pemahaman
ulama salaf lah sebagai patron kebenaran kita.
Seorang
muslim tidak mengenal fungsi otak kanan dan kiri sebagaimana tulisan awal.
Namun, seorang muslim hanya membenarkan bahwa otak kanan dan kiri memang ada.
Adapun kajian fungsinya secara utuh, silahkan merujuk pada dunia kesehatan.
Mengenai
fungsi otak kiri dan kanan, Peneliti Neurosains dari Universitas Utah telah
mematahkan mitos tentang otak kiri dan kanan ini bahwa tidak ada hubungan
preferensi seseorang utk lebih sering menggunakan jaringan otak kiri atau otak
kanan.
Akh
Muhammad berkata,
"(Yang
tepat), otak kanan maupun otak kiri dikenal secara fisik dalam kaitannya dengan
kendali tubuh. Otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Jika Anda
bersih-bersih sesudah buang air, Anda menggunakan otak kanan. Otak kiri
mengendalikan tubuh bagian kanan. Berjabat tangan, menggunakan otak kiri."
Olehnya
itu, mari kita kembali belajar Islam secara baik dan menjauh dari konsep Yahudi
dan Nashoro dari segala sektor. Sebab ini sudah menjadi wanti-wanti Rosululloh
shollallohu alayhi wasallam,
”Sungguh
kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal,
sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalian pun akan
masuk ke dalamnya”.
Para
sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nashara? Maka beliau
menjawab, ”Siapa lagi (kalau bukan mereka)? ”.[HR. Bukhariy dalam Shohih -nya
(3269 & 6889), Muslim dalam Shohih -nya (2669), Ahmad dalam Musnad-nya
(11817&11861)]
Maka
mari kita waspada, dan mari kita terus menerus belajar Islam secara kaffah,
duduk bermajelis bersama para ulama salaf, sehingga kita aman dari syubhat dan
syahwat, terhindar dari konsep fungsional otak kiri dan otak kanan.
Ingatlah
bahwa fungsi sesungguhnya dari otak kiri dan kanan (akal) yang Alloh berikan
kepada kita adalah untuk mengarahkan kekuatan akal kepada tafakkur (memikirkan)
dan merenungi (tadabbur) ciptaan-ciptaan Allah dan syari’at-syari’atnya
sebagaimana dalam firmanNya, “Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang
(kejadiaan) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang
ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) benar dan waktu yang telah
ditentukan, Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar
akan pertemuan dengan Robbnya."(QS. Ar Rum : 8)
“Dan
dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang
berakal.” (Al Baqarah : 184)
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari
Jum’at, maak bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Jumu’ah :
9)
Itulah
hakikat lateralisasi fungsional otak kiri dan kanan, menadabburi ciptaan Alloh,
ikut kepada sunnah Rosululloh shollallohu alayhi wasallam, bukan sibuk dengan
teori maudhu (palsu) seperti di atas.
Kita
khawatir, jika semua manusia percaya fungsi otak kiri dan otak kanan yang
maudhu' (palsu) tadi, siapa yang mau bertanggungjawab?
Semoga
Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita semua ....[] (Abu Hanin)
--
Bontote'ne, 3 Sya'bam 1435 H
Sumber : https://www.facebook.com/nobaden/posts/10202088148553764
inforamsinya sangat bermanfaat sekali. teimakasih banyak atas artikelnya. sangat membantu saya dalam menambah referensi mencari informasi mengaenai otak kanan.
ReplyDeleteo iya.. ini jika memerlukan informasi tambahan mengenai otak kanan dan otak kiri atau teknik meningkatkan daya ingat dengan otak kanan klik saja ini daya ingat otak